All Stories

Rabu, 17 Mei 2017

Kupu-Kupu di Dalam Hujan

Randy Nurdiansyah | Rabu, 17 Mei 201716.36 | Be the first to comment!
Kupu-Kupu di Dalam Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saat sebuah kasih sayang tak dapat dipisahkan, jarak dan waktu selalu memaksakannya. Ketika sebuah kasih sayang mulai pudar, jarak dan waktu juga yang selalu membuatnya kembali hidup dan datang.

Ada sebuah kisah antara kasih sayang Ibu dan seorang anak. Sebuah kisah penyesalan yang sangat mendalam di antara mereka. Sebuah air mata yang selalu terjatuh setiap saat mereka saling merindukan. Lantas apa yang mereka tangisi? Saat mereka merasa saling kehilangan, dan saat itu juga mereka merasakan betapa membutukannya mereka satu sama lain.

Aliza. Mereka biasa menyebutnya dengan panggilan tersebut. Dia adalah seorang anak berumur sepuluh tahun yang sangat menyayangi Ibunya. Tentu saja. Siapa lagi yang harus disayanginya kecuali sang Ibu? Dia seorang anak yatim. Dan dia adalah anak semata wayang Ibunya. Dia tak punya Kakak maupun Adik. Dia adalah satu-satunya yang Ibunya punya dan dia punya satu-satunya Ibu dan satu-satunya teman. Temannya yang tak lain bernama Nabila.

Kisah gelap itu berawal ketika sang Ibu sakit. Sang Ibu tak dapat bekerja seperti biasanya. Terpaksa sekali dia harus diam dan tinggal di rumah. Berhubung pekerjaannya ada
... baca selengkapnya di Kupu-Kupu di Dalam Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kupu-Kupu di Dalam Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saat sebuah kasih sayang tak dapat dipisahkan, jarak dan waktu selalu memaksakannya. Ketika sebuah kasih sayang mulai pudar, jarak dan waktu juga yang selalu membuatnya kembali hidup dan datang.

Ada sebuah kisah antara kasih sayang Ibu dan seorang anak. Sebuah kisah penyesalan yang sangat mendalam di antara mereka. Sebuah air mata yang selalu terjatuh setiap saat mereka saling merindukan. Lantas apa yang mereka tangisi? Saat mereka merasa saling kehilangan, dan saat itu juga mereka merasakan betapa membutukannya mereka satu sama lain.

Aliza. Mereka biasa menyebutnya dengan panggilan tersebut. Dia adalah seorang anak berumur sepuluh tahun yang sangat menyayangi Ibunya. Tentu saja. Siapa lagi yang harus disayanginya kecuali sang Ibu? Dia seorang anak yatim. Dan dia adalah anak semata wayang Ibunya. Dia tak punya Kakak maupun Adik. Dia adalah satu-satunya yang Ibunya punya dan dia punya satu-satunya Ibu dan satu-satunya teman. Temannya yang tak lain bernama Nabila.

Kisah gelap itu berawal ketika sang Ibu sakit. Sang Ibu tak dapat bekerja seperti biasanya. Terpaksa sekali dia harus diam dan tinggal di rumah. Berhubung pekerjaannya ada
... baca selengkapnya di Kupu-Kupu di Dalam Hujan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

0 komentar:

Selasa, 09 Mei 2017

Panggil Aku Pahlawan Penghianat

Randy Nurdiansyah | Selasa, 09 Mei 201711.09 | Be the first to comment!
Panggil Aku Pahlawan Penghianat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ribuan, bahkan jutaan manusia memenuhi Taman Pemakaman Umum (TPU) di Desa Sukamenang. Sebuah Desa yang berada di ujung Negeri Indonesia. Puluhan orang yang menggotong keranda kematian, saling silang untuk mengganti sudut pemikul keranda. Mereka berharap dapat mencatat jasa terakhir untuk kematianku, walau hanya sebatas mengangkat jenazahnya. Maklum, aku adalah aktifis yang selalu membela hak orang lain. Dari abang becak, tukang ojek, mahasiswa, buruh, TKW, pedagang kakilima hingga pekerja seks komersial alias lonthe. Kini mereka datang untuk kali terakhir; mengantarkan jasadku untuk kemudian dikubur bersama cerita semasa di dunia.

Aku terbunuh dalam sebuah becak, saat aku hendak pulang. Bukan karena becak yang kutumpangi tertabrak mobil. Tetapi karena aku minum air mineral yang belakangan diketahui sudah dimasuki racun air seni seorang pengidap HIV/AIDS. Virusnya secara cepat kemudian menjalar ke sekujur tubuhku, hingga aku terkulai lemas diatas becak tak berdaya. Persis seorang laki-laki terkena HIV/ AIDS atau seperti pe*is impoten yang tak mampu menembus liang va*ina karena ia sudah menjadi benang basah. Lemas. Lunglai. Tak berdaya. Akhirnya aku mati sebelum sampai di Rumah Sakit.

Aku sudah dimasukkan ke dalam liang lahat. Gelap. Tak ada lampu. Apek. Sebentar lagi cacing mulai keluar bersamaan dengan malaikat penyiksa kubur. “Hiii, ngeri,” tiba-tiba ada perasaan takut menyusup. Padahal
... baca selengkapnya di Panggil Aku Pahlawan Penghianat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Panggil Aku Pahlawan Penghianat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ribuan, bahkan jutaan manusia memenuhi Taman Pemakaman Umum (TPU) di Desa Sukamenang. Sebuah Desa yang berada di ujung Negeri Indonesia. Puluhan orang yang menggotong keranda kematian, saling silang untuk mengganti sudut pemikul keranda. Mereka berharap dapat mencatat jasa terakhir untuk kematianku, walau hanya sebatas mengangkat jenazahnya. Maklum, aku adalah aktifis yang selalu membela hak orang lain. Dari abang becak, tukang ojek, mahasiswa, buruh, TKW, pedagang kakilima hingga pekerja seks komersial alias lonthe. Kini mereka datang untuk kali terakhir; mengantarkan jasadku untuk kemudian dikubur bersama cerita semasa di dunia.

Aku terbunuh dalam sebuah becak, saat aku hendak pulang. Bukan karena becak yang kutumpangi tertabrak mobil. Tetapi karena aku minum air mineral yang belakangan diketahui sudah dimasuki racun air seni seorang pengidap HIV/AIDS. Virusnya secara cepat kemudian menjalar ke sekujur tubuhku, hingga aku terkulai lemas diatas becak tak berdaya. Persis seorang laki-laki terkena HIV/ AIDS atau seperti pe*is impoten yang tak mampu menembus liang va*ina karena ia sudah menjadi benang basah. Lemas. Lunglai. Tak berdaya. Akhirnya aku mati sebelum sampai di Rumah Sakit.

Aku sudah dimasukkan ke dalam liang lahat. Gelap. Tak ada lampu. Apek. Sebentar lagi cacing mulai keluar bersamaan dengan malaikat penyiksa kubur. “Hiii, ngeri,” tiba-tiba ada perasaan takut menyusup. Padahal
... baca selengkapnya di Panggil Aku Pahlawan Penghianat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

0 komentar:

Followers

Copyright © 2013 blog pacitan. Bloggerized byOzynetwork converted by BloggerTheme9
Blogger template. Proudly Powered by Blogger.
back to top